Sultan Murad II sering menulis pengalaman pribadinya pada saat menjadi pemimpin. Beliau mempunyai kebiasaan keluar malam menyamar dengan menggunakan pakaian biasa dan meninggalkan pakaian sultannya lalu berkeliling berdua dengan penasehatnya, beli makanan di pinggir jalan, berbaur dengan masyarakat, dengar keluhan masyarakat, ada yang sakit beliau bantu, fakir miskin dibantu sehingga membuat beliau tahu masalah-masalah yang ada pada masyarakatnya dan keesokan harinya pasti dibantu dan diberikan solusi terhadap persoalan masyarakatnya.
Pada suatu malam beliau tidak bisa tidur dan mengatakan kepada penasehatnya, lalu mereka kembali jalan berdua seperti biasa dengan menyamar menggunakan pakaian biasa, hingga mereka berdua sampai pada satu jalan-jalan kecil dan melihat ada satu orang yang berjalan dengan membawa khamar terlihat oleh sultan dihadapannya. Dengan hikmah Allah lalu seketika orang tersebut terjatuh dan kendi khamar yang dibawanya pecah dan orang itu tiba-tiba mati ditempat dia terjatuh tersebut. Saat itu sultan merasa heran karena tidak ada satu orangpun dari masyarakat yang mau melihat apalagi membantunya.
Sultan mendekati dan melihat ternyata orang itu sudah mati. Lalu, Sultan bertanya kepada mereka wahai muslimin! Orang ini sudah mati. Seseorang dari masyarakat itu menjawab kami tidak akan membantu dia sekalipun dia sudah mati. dan Sultan bertanya kepadanya kenapa mereka tidak satupun mau membantunya. Mereka menjawab tidak kah anda lihat dia memegang khamar? Orang ini fasik, setiap malam dia zina dan mabuk kami tidak mau menyentuh jenazahnya, lantas Sultan berkata tetapi dia ini juga kaum dari muslimin, jika kalian tidak mau membantunya, maka tolong beritahu saya di mana rumahnya. dan salah seorang dari mereka menunjukkan kepada Sultan dimana rumah orang itu.
Ketika Sultan sampai di rumahnya dan Sultan mengetuk pintu rumah seketika istri orang tersebut menangis melihat suaminya tersebut sudah tidak bernyawa. Sultan Murad bertanya kepada istri orang tersebut kenapa tidak ada satupun orang yang mau melihat suami anda ini ketika dia jatuh dan mati? dan mereka juga bilang kalau suami anda ini fasik, suka berzina dan minum khamar. Seketika istri orang ini berhenti menangis dan menjawab pertanyaan Sultan saya sudah tahu kalau orang akan menilai suami saya seperti itu, tapi yang perlu anda ketahui suami saya ini bukan pezina dan pemabuk, dia adalah orang yang shaleh.
Bagaimana mungkin sudah jelas ditangannya ada khamar dan orang juga melihatnya ada banyak orang yang memberikan kesaksian demikian sehingga tidak satupun orang yang mau membantu jenazahnya jawab Sultan Murad. Istri orang tersebut pun menjawab iya, saya tahu semua orang akan berkata demikian, namun saya sebagai seorang istrinya juga akan memberikan kesaksian kepada anda. Suami saya ini adalah orang yang shaleh, luar biasa ibadahnya kepada Allah, pada saya dan anak-anak saya dia sangat baik. Suami saya ini punya satu usaha di kota ini yang mana keuntungan dari usahanya itu dibagi tiga, sepertiga dibawa pulang untuk saya makan dan anak-anak saya sepertiga lagi dibelikan khamar untuk dia buang bukan untuk diminum, setelah membuang khamar tersebut dia memuji Allah dan mengatakan dengan saya membuang khamar ini dapat mengurangi orang muslim yang mabuk hari ini. Sepertiga lagi yang tersisa dia datangi tempat prostitusi di kota ini dan dia membayar wanita-wanita tersebut lalu menyuruh mereka untuk menutup rumah mereka dan dia pulang dan bersyukur dia bisa mengurangi orang-orang untuk berzina.
Begitulah kedekatannya dengan Allah sehingga Allah membukakan jalan ibadah untuk dia yang orang lain tidak terpikirkan untuk melakukan hal tersebut. Saya sudah pernah mengatakan kepada suami saya kalau kamu terus-terusan melakukan hal ini, saya khawatir ketika kamu mati nanti tidak ada kaum muslimin yang akan mengurus jenazahmu dan ternyata ini terjadi lanjut sang istri orang shaleh tersebut. tetapi dia tersenyum dan menjawab “tenang istriku nanti ketika aku mati yang akan mengurusi jenazahku adalah khalifah (Sultan) dan seluruh ulama di kota ini. Mendengar hal tersebut Sultan menangis dan menjawab suamimu benar, saya Sultan Murad khalifah kaum muslimin yang akan mengurusi jenazah suamimu dan saya akan undang seluruh Ulama di kota ini untuk menshalatinya. Begitulah kisah kedekatan orang ini dengan Allah, Allah berikan kepadanya hal-hal yang mungkin tidak kita sangka. Wallahua’lam bishawab.