Kisah Masuk Islamnya Ummar bin Khattab
Umar Bin Khattab sebelum dia masuk Islam, jika dia sudah memakai baju perang dia tidak akan buka bajunya tersebut sampai orang yang dilawannya mati. Ummar mempunyai badan yang sangat besar, ciri-cirinya Ummar adalah ketika dia naik kuda maka kakinya sampai ke tanah. Sebelum masuk Islam Ummar adalah orang yang sangat keras terhadap agama Islam dan dia adalah sahabatnya Abu Jahal (Ummar Amr Bin Hisyam) karena saking kerasnya Ummar Bin Khattab ini sehingga Nabi pernah berdo’a “Ya Allah muliakan Islam melalui salah satu dari dua Ummar”. Yaitu Ummar Bin Khatab atau Ummar Amr Bin Hisyam karena dua orang ini sangat kuat memegang prinsip tidak peduli itu salah ataupun benar akan mereka pertahankan sampai mati. Sebelum masuk Islam Ummar Bin Khattab sangat dekat dengan Abu Jahal, Abu Jahal yang pada saat itu punya banyak budak dan dari budaknya itu banyak yang masuk Islam, karena kedekatan Ummar dan Abu Jahal pada saat Abu Jahal menghukum budak-budaknya Ummar juga ikut melakukan penyiksaan itu bersama Abu Jahal.
Pada awal masuknya Islam, kaum muslimin selalu disiksa ketika memasuki atau keluar Makkah bahkan ketika orang dari luar Makkah masuk dan bertanya-tanya tentang Islam saja juga dipukul. Pada suatu malam Ummar mendapat giliran untuk berjaga di gerbang kota Makkah, ketika dia keliling Ummar kaget melihat dari atas gunung melihat Ummu Abdillah sedang menggendong anaknya yang masih kecil kebetulan Ummu Abdillah adalah seseorang yang satu suku dengan Ummar, dan Ummar bertanya kepada Ummu Abdillah kenapa dia naik turun gunung dimalam hari dengan menggendong anak, Ummu Abdillah pun menjawab saya heran dengan kalian wahai Quraisy, kami beriman kepada Allah kalian larang, ibadah di Makkah dilarang, keluar dari Makkah juga dilarang dan terpaksa saya naik turun untuk gunung untuk keluar masuk Makkah karena jika saya melewati pintu gerbang akan kalian bunuh, Ummar pun semakin kaget dengan jawaban Ummu Abdillah.
Lalu, Ummar mengizinkan Ummu Abdillah untuk pergi serta tidak mengganggunya dan pergi lah Ummu Abdillah menemui kaum muslimin yang lainnya setibanya Ummu Abdillah pada rombongan kaum muslimin, mereka bertanya kenapa Ummu Abdillah terlalu lama dan apakah ada Quraisy yang melihat dirinya, Ummu Abdillah menjawab Ummar Bin Khatab melihatnya dan mengatakan Ummar mendo’akannya, mendengar jawaban itu kaum muslimin kaget mendengar cerita dari Ummu Abdillah dan berkata mungkin engkau adalah penyebab Ummar masuk Islam. Padahal saat itu para sahabat merasakan sangat sulitnya untuk mengajak Ummar masuk Islam para sahabat beranggapan tidak akan mungkin Ummar untuk bersyahadat karena kebiasaan Ummar yang selalu menyiksa kaum muslimin ketika itu.
Setelah Ummar melihat kejadian Ummu Abdillah berjalan naik turun gunung demi agama Islam Ummar masih bertanya-tanya didalam pikirannya apa sebab mereka begitu kuatnya mempertahankan Islam. Keesokan harinya Ummar keluar dengan menggunakan baju perang dan berniat ingin membunuh Nabi Muhammad SAW. dan ketika diperjalanan Ummar bertemu dengan salah seorang sahabat Nabi yang masih menyembunyikan keislamannya lalu sahabat itu kemudian bertanya kepada Ummar dia hendak pergi kemana, Ummar pun menjawab bahwa dia akan membunuh Nabi Muhammad. Maka sahabat tersebut mengatakan padanya mengapa kamu mengurusi Muhammad sementara adik dan adik iparmu sendiri sudah masuk agamanya Muhammad, sahabat mengatakan hal tersebut kepada Ummar dengan tujuan agar dia tidak jadi untuk mencari Nabi Muhammad dan membunuhnya, dan pergi lah Ummar untuk menemui adik dan iparnya itu serta dia dapati adik dan iparnya sedang belajar membaca Al-Qur’an dengan salah seorang sahabat Nabi, seketika Ummar masuk dan memarahi adiknya dan menanyakan apa tadi yang dia dengar, Apakah itu yang dibawa oleh Muhammad? kata Ummar memarahi adiknya. Adiknya menjawab iya dan Ummar meminta adiknya untuk memberikan Al-Qur’an itu padanya, adiknya tidak mau memberikan dan mengatakan bahwa Ummar najis dan tidak boleh menyentuh Al-Qur’an. Maka Ummar mengambil secara paksa dari tangan adiknya itu serta memukul adiknya dan suaminya membela lalu Ummar juga memukulnya. Muncul kembali pertanyaan di benak Ummar kenapa orang-orang sebegitu kuatnya mempertahankan Islam sampai-sampai adiknya yang tidak pernah membantah tapi sekarang rela sampai dipukul mempertahankan agamanya. Saking penasarannya dia, dia kembali membujuk adiknya untuk memberikan Al-Qur’an itu padanya dan adiknya menyuruh Ummar untuk mandi terlebih dahulu lalu Ummar pun mandi, barulah adik Ummar mau memberikan Al-Qur’an padanya, lalu Ummar saat itu membaca surat Thaha sampai selesai setelah membaca surat Thaha itu Ummar yang kasar dan bersuara keras tiba-tiba menjadi lembut dan meminta adiknya untuk menunjukkan rumah Nabi Muhammad SAW lalu sahabatnya Nabi yang mengajarkan adik Ummar baca Al-Qur’an pun bersedia mengantarkan Ummar kepada Nabi Muhammad karena dia tahu bahwa hati Ummar sudah melunak.
Diantarkanlah Ummar menuju ke Darul Arqam tempat Ummat Islam belajar, salah seorang sahabat yang sedang bertugas memantau ketika itu kaget melihat salah satu dari sahabat Nabi berjalan bersama Ummar yang mengenakan baju perang dan membawa pedang ditangannya mengira bahwa sahabat tersebut sedang ditawan oleh Ummar mereka semua merasa khawatir melihat itu. Hamzah pun meminta izin kepada Rasulullah untuk menghadapi Ummar, tetapi Nabi Muhammad tidak memberikan izin kepada Hamzah dan Nabi Muhammad meminta Hamzah untuk masuk ke dalam rumah dan menahan diri.
Ketika Ummar bertemu dihadapan Nabi Muhammad SAW, Nabi memegang pundak Ummar dan mengguncang sekuat-kuatnya dan berkata wahai Ummar belum kah tiba saatnya kau beriman kepada Allah dan Rasulnya? Ummar hanya terdiam, dan diguncang oleh Rasulullah untuk kedua kalinya dan mengucapkan kalimat yang sama sampai Ummar jatuh berlutut dihadapan Nabi ketika Nabi mengguncangkan untuk ketiga kalinya Ummar pun langsung bersyahadat semua sahabat yang berada di Darul Arqam takbir sangat keras melihat kejadian itu saking kerasnya suara mereka takbir sampai terdengar ke sekitaran Ka’bah dan orang-orang Quraisy mendengarnya lalu Nabi mengajak semua sahabat untuk bubar agar tidak mendapat masalah dari orang-orang Quraisy.
Setelah masuk Islam, Ummar minta diajarkan oleh Nabi tentang Islam, lalu diajarkan lah oleh Nabi tentang Tauhid kepada Ummar, diajarkan untuk tidak menyembah berhala karena berhala itu buatan manusia, dikatakan bahwa Ka’bah itu adalah kepunyaan Allah, semakin tertancaplah keimanan dihati Ummar dan mengatakan kepada Nabi bahwa Islam ini adalah benar bahwa Quraisy itu salah seketika Ummar mengajak Nabi untuk memerangi orang kafir, lalu Nabi menjawab belum ada perintah wahai Ummar.
Ummar yang ketika itu baru masuk Islam dan baru belajar Islam mencoba bertanya kepada para sahabat tentang siapa saja dari orang Quraisy yang mereka benci selain dirinya, karena Ummar tahu bahwa sahabat sangat membencinya sebelum dia masuk Islam, sahabat menjawab sahabatmu wahai Ummar yaitu Abu Jahal. Tanpa berkata-kata lagi Ummar keluar dan mendatangi rumah Abu Jahal, sesampainya di rumah Abu Jahal Ummar dipeluk oleh Abu Jahal sebagai salam dan penghormatan kepada sahabatnya. Lalu Ummar berkata kepada Abu Jahal apakah kamu sudah tahu wahai Abu Jahal? Asyhadu anla ilaha Illallah, Wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah, mendengar itu Abu Jahal kaget dan membanting pintu dengan mengucapkan kecelakaan bagi kamu. Ummar pun kembali ke Darul Qrqam menemui para sahabat dan menanyakan siapa orang quraisy yang tidak bisa menjaga rahasia dengan tujuan agar semua penduduk Makkah tahu bahwa dia telah memeluk agama Islam dengan mengatakan kepada orang tersebut, sahabat menjawab Jamil. Dan Ummar pun pergi mencari Jamil untuk mengatakan bahwa dia telah masuk Islam dengan bersyahadat di hadapan Jamil, seketika itu juga Jamil dihadapan Ummar naik di atas batu dan mengumumkan kepada masyarakat quraisy bahwa Ummar sudah masuk Islam sehingga orang-orang berdatangan melihat dan bertanya kepada Ummar.
Dengan ramainya orang quraisy yang datang Ummar syahadat dihadapan mereka semua, semua mereka heran karena Ummar sebelumnya sangat anti terhadap Islam dan musuh besar Islam, Ummar pun dikeroyoki oleh orang-orang quraisy yang ada dan melihatnya, lalu Ummar bertarung dengan belasan orang quraisy dari pagi sampai waktu maghrib karena Ummar sudah lelah ditangkap oleh Ummar salah satu tokoh dari quraisy, dibanting ke tanah, diduduki dadanya dan ditusuk mata orang itu dan mengatakan kalau kamu tidak bubarkan mereka semua mata kamu saya butakan. karena orang itu adalah salah satu tokoh dari quraisy mereka yang mengeroyoki Ummar pun membubarkan diri.
Keesokan harinya Ummar kembali datang lagi ke Ka’bah dan mengucap kalimat syahadat lagi orang-orang quraisy pun kembali mengeroyokinya sampai maghrib dan ketika lelah Ummar kembali membanting salah satu dari tokoh mereka dan meminta mereka untuk bubar, Ummar melakukan itu dihari ketiga masih saja dikeroyoki oleh orang Quraisy dan masih bisa dikalahkan oleh Ummar, sampai pada hari ke empat Ummar melakukan mengucap kalimat syahadat kembali di Ka’bah, tidak ada yang berani lagi untuk bertarung dengannya.
Begitulah kisah Ummar bin Khatab seorang kafir yang sangat keras ketika itu melembut hatinya ketika datang hidayah dari Allah. Dengan rasa penasarannya Ummar selalu mencari tahu tentang kebenaran apa yang terdapat dalam Islam sehingga begitu hebatnya kaum muslimin untuk mempertahankan agamanya ketika itu dan ketika Ummar masuk Islam sangat keras juga perjuangannya untuk mempertahankan, memperjuangkan dan menyebarkan dakwah Islam. Wallahu a’lam Bisshawab